Kamis, 19 Mei 2011

SEMINAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT 2

SEMINAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT
Oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kab,Kutai Timur Tahun 2008, Di Hotel Victoria Sangatta.

5. HAMA DAN PENYAKIT
1. HAMA
A. Hama Mikro
Umumnya berukuran panjang kurang dari 2 cm. Misalnya larva bulu babi (Tripneustes) dan larva teripang (Holothuroidea sp), Nematoda yang bersifat parasit, Penyakit ice-ice dan lain-lain.
B. Hama Makro
Ukurannya lebih besar dari 2 cm. Misalnya ikan baronang (Siganus sp), penyu hijau (Chelonia midas), bulu babi (Diadema sp), Teripang (Holothuroidea sp), Bintang laut (protoreaster).
2. PENYAKIT
Disebabkan akibat adanya perubahan faktor lingkungan yang ekstrim seperti perubahan nutrisi, perubahan suhu, perubahan salinitas, pH dan tingkat kecerahan air. Kondisi ini biasanya diikuti intekasi dengan mikroorganisme pathogen. Penyakit ini disebut ice-ice, penyakit ini biasa diperparah dengan adanya serangan sekunder dari peryphyton yang merupakan mikroorganisme aquatik yang umumnya berukuran planktonik, fitoplankton maupun zooplankton
3. KOMPETITOR
Kompetitor dari jenis rumput laut yang dibudidayakan pada umumnya yaitu jenis-jenis rumput laut jenis lain yang melekat pada tanaman atau tumbuh disekitar taman budidaya, seperti melekat pada bambu rakit apung atau tali ris dan tali utama. Misalnya Hypnea, Padina dll.

II. CLUSTER PASCA PANEN
1. Pemanenan rumput laut dilakukan bila rumput laut telah mencapai berat sekitar empat kali berat awal ( dalam waktu pemeliharaan 45 hari). Bila jenis Eucheuma dapat mencapai sekitar 500 – 600 gr.
2. Hal yang perlu diperhatikan saat panen adalah:
3. Menyiapkan 1-2 perahu yang cukup besar untuk mengangkut hasil panen.
4. Beberapa keranjang rotan yang cukup besar
5. Karung goni secukupnya beserta tali untuk mengikat.
6. Terpal anti air untuk pelindung.
7. Menyiapkan lokasi penjemuran
8. Bangunan / gudang kecil untuk menyimpan rumput laut yang sudah kering.

Pelaksanaan panen:
1. Panen rumput laut dilakukan dengan cara dipetik (memisahkan cabang-cabang dari tanaman induk dengan jari) atau dipotong setiap percabangannya. Tanaman yang dipotong harus disisakan seberat berat awal penanaman bibit. Percabangan atau batang yang terlalu besar harus diganti.
2. Masukkan hasil panen ke dalam perahu yang telah disiapkan dekat dengan tempat panen.
3. Bila perahu telah penuh hasil panen di bawa ke tempat penjemuran.

A. PENANGANAN PASCA PANEN
1. Rumput laut disebar dan dikeringkan di atas penjemuran yang telah disiapkan secara tipis untuk mempercepat pengeringan dan merata.
2. Setelah dua-tiga hari rumput laut yang sudah cukup kering ( keadaan lemas dan banyak partikel garam pada permukaan kemudian dicuci.
3. Pencucian dilakukan dengan air laut selama lima menit dengan cara memasukkan rumput laut ke dalam keranjang rotan kemudian digosok-gosokkan dengan tangan. Setelah pencucian selama lima menit kita sebar lagi di tempat penjemuran selama satu hari sampai tidak kelihatan lagi partikel garam dibagian permukaan rumput laut yang dikeringkan.
4. Memisahkan antara rumput laut yang sudah di jemur selama empat hari dengan yang baru dijemur.
5. Selalu ditutup dengan terpal pada malam hari atau pada saat hujan.
6. Sesudah dicuci dan dikeringkan kita masukkan ke dalam karung goni yang telah disiapkan.
7. Sesudah dimasukkan ke dalam wadah tersebut setiap kantong ditimbang dan dicatat beratnya.

III. CLUSTER INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL
A.INDUSTRI LOKAL
- KUALITAS PRODUK TERJAMIN
- KUANTITAS DAN KUALITAS BAHAN BAKU SESUAI KEBUTUHAN
- PASAR DIKUASAI
B.EXPORT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar