Rabu, 18 Mei 2011

Impian Pengusaha Rumput Laut 9

POLIKULTUR DENGAN POLA SILVOFISHERY
Pengertian dari Polikultur adalah suatu sistem budi daya untuk menghasilkan lebih dari satu produk dalam satu lahan.

POLA SILVOFISHERY:
1. Empang Parit Tradisional
2. Empang Parit Yang Disempurnakan
3. Komplangan
KOMODITAS :
1. Udang
2. Bandeng
3. Kepiting

SILVOFISHERY POLA EMPANG PARIT TRADISIONAL

SILVOFISHERY POLA EMPANG PARIT YANG DISEMPURNAKAN

SILVOFISHERY POLA KOMPLANGAN

ANALISA FINANSIAL SILVOFISHERY Tahun 2008

1. BIAYA INVESTASI
- Perbaikan empang, caren, karamba, alat perikanan Rp.1.500.000,-
2. MODAL KERJA
- Benih Kepiting 200 ekor dan Sisiran 3000 ekor Rp.1.500.000,-
- Pestisida Rp. 50.000,-
- Pupuk (TSP dan Urea) Rp. 100.000,-
- Pakan Kepiting Rp. 50.000,-
- Tenaga Kerja 1 orang x 3 bulan Rp.1.500.000,-
- Biaya Panen (Tiga kali Kepiting dan satu kali Bandeng) Rp. 200.000,-
Jumlah Rp. 3.400.000,-
3. PENERIMAAN
- Bandeng Umpan : SR 80 % x 300 ekor x Rp. 9.000/kg Rp. 3.840.000,-.
- Kepiting : SR 90 % x 200 ek x Rp 5.000/ ek x 3 periode Rp. 2.700.000,-
Jumlah Rp. 6.540.000,-
4. KEUNTUNGAN PER HA/ TH (2 MT) Rp. 6.280.000,-

UPAYA PELESTARIAN MANGROVE DALAM KEGIATAN BUDIDAYA
DASAR HUKUM
1. Intruksi Dirjen Perikanan No. H.I/4/29/1975, tentang 400 m dari garis pantai;
2. SE Dirjen Perikanan No. E.I/5/8/4/ 1975, tentang Bina Greenbelt;
3. SKB Menteri Pertanian dan Menteri Kehutanan No. 550/Kpts/4/1984 dan No.082.Kpts-II/1984 tanggal 20 April 1984, tentang penetapan sementara jalur hijau 200 m;
4. Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung Sempadan Pantai, Sungai, dan Anak Sungai.

PELESTARIAN EKOSISTEM MANGROVE MELALUI SILVOFISHERY
1. Tujuan : Membangun sistem Pengelolaan Ekosistem Mangrove berbasis masyarakat
2. Pendekatan :2.1. Kelompok
2.2. Partisipatif
2.3. Keterpaduan
3. Eksosistem Mangrove Jalur Hijau yang dilestarikan
3.1. Sempadan sungai selebar 100 meter
3.2. Sempadan pantai (sesuai Tunggang air pasang tertinggi)
3.3. Sempadan anak sungai selebar 50 meter

EKOSISTEM MANGROVE JALUR HIJAU YANG HARUS DILESTARIKAN DALAM BUDIDAYA TAMBAK
1. Sempadan Sungai (100 m)
2. Sempadan Pantai (sesuai tunggang pasang tertinggi)
3. Sempadan Anak Sungai (50 m)

CONTOH BUDIDAYA KEPITING PADA KAWASAN MANGROVE
Tujuan yang ingin dicapai : Memotivasi masyarakat mencintai mangrove
Hasil yang telah tercapai, antara lain :
1. Kab. Pemalang sebagai sentra kepiting bakau
2. Pemanfaatan lahan tambak intensif yang terlantar untuk kepiting bakau di Bayuwangi.

PEMBANGUNAN TPHT
Untuk tempat pemasaran dan ikatan kelembagaan kelompok binaan ( telah terbentuk di Pemalang, Subang, Banyuwangi dan Pasuruan).

PERBAIKAN MUTU LINGKUNGAN MELALUI PENANAMAN MANGROVE DI AREAL TAMBAK

PENGEMBANGAN RESERVAT
Pembangunan reservat kepiting bakau dimaksud kan untuk melestarikan populasi kepiting bakau di alam dan sekaligus sebagai hetchery alam guna menunjang pengembangan budidaya kepiting bakau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar